Produktifkah kita? Berapa banyak to do list yang sudah terlaksana hari ini? Bagaimana grafik penjualan bulan ini? Berapa banyak orang yang bisa kita temui hari ini? Apakah target sudah terpenuhi? Mungkin inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering didengar oleh orang-orang marketing.
Saya sendiri bukan ahli pemasaran, tapi sedikit tahu bagaimana mereka yang berkecimpung di lapangan bekerja ekstra keras untuk memenuhi target bulanan. Terbang dari event ke event. Antusias dan tak kenal lelah. Begitulah profil dan keseharian yang saya lihat.
Mereka begitu efektif & efisien memanfaatkan waktu, khususnya di lini penjualan langsung. Tiap jam begitu berharga, tidak banyak waktu terbuang percuma hanya sekedar untuk ngobrol, bergosip atau menghabiskan rokok. Setiap orang ditemui dan dilayani dengan hangat dan ramah, mereka begitu paham detil produk, cara mengeksekusi dan menutup transaksi penjualan. Suatu ketrampilan yang masih jarang kita lihat di sekitar kita. Ya, menjual memang suatu ketrampilan.
Yang jelas, waktu harus efektif digunakan. Ada saatnya kapan harus bekerja keras, ada saatnya pula untuk beristirahat. Karena manusia bukanlah robot. Tenaga ada batasnya, pikiran juga ada batasnya. Yang ditakutkan adalah kerakusan kapitalis yang akan membuat manusia betul-betul seperti robot, ataupun sebagai barang perahan. Human is human, mereka memiliki hati dan perasaan.
Ilustrasi diatas mungkin terlalu berlebihan, tapi setidaknya bisa dijadikan parameter untuk mengukur seberapa optimal kita menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif. Karena waktu begitu berharga untuk dilewatkan begitu saja.
Saya sendiri bukan ahli pemasaran, tapi sedikit tahu bagaimana mereka yang berkecimpung di lapangan bekerja ekstra keras untuk memenuhi target bulanan. Terbang dari event ke event. Antusias dan tak kenal lelah. Begitulah profil dan keseharian yang saya lihat.
Mereka begitu efektif & efisien memanfaatkan waktu, khususnya di lini penjualan langsung. Tiap jam begitu berharga, tidak banyak waktu terbuang percuma hanya sekedar untuk ngobrol, bergosip atau menghabiskan rokok. Setiap orang ditemui dan dilayani dengan hangat dan ramah, mereka begitu paham detil produk, cara mengeksekusi dan menutup transaksi penjualan. Suatu ketrampilan yang masih jarang kita lihat di sekitar kita. Ya, menjual memang suatu ketrampilan.
Yang jelas, waktu harus efektif digunakan. Ada saatnya kapan harus bekerja keras, ada saatnya pula untuk beristirahat. Karena manusia bukanlah robot. Tenaga ada batasnya, pikiran juga ada batasnya. Yang ditakutkan adalah kerakusan kapitalis yang akan membuat manusia betul-betul seperti robot, ataupun sebagai barang perahan. Human is human, mereka memiliki hati dan perasaan.
Ilustrasi diatas mungkin terlalu berlebihan, tapi setidaknya bisa dijadikan parameter untuk mengukur seberapa optimal kita menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif. Karena waktu begitu berharga untuk dilewatkan begitu saja.
0 komentar:
Post a Comment