Ono Karsono

onokarsono.blogspot.com

Berusaha hidup teratur dan terarah

Sudah cukup lama saya membiasakan diri untuk membuat catatan rutinitas sehari-hari (to do list) . Dari jadwal pribadi sampai urusan bisnis. Karena saya memiliki usaha di rumah, tentunya ingin agar semua skala terpenuhi. Keinginannya sih seimbang antara pemenuhan kebutuhan pribadi dan pekerjaan.

Semua yang akan dilakukan saya catat secara terperinci berikut dengan urutan prioritas dan waktunya, biasanya di pagi hari sebelum subuh. Tapi pelaksanaannya bukanlah perkara mudah, ada saja hal yang terlewatkan atau tertunda. Saya sendiri sudah semaksimal mungkin untuk melaksanakan semua daftar kegiatan tersebut. Tapi prakteknya? Ada saja halangan, sehingga satu atau dua item terlewatkan. Wah.. susah juga ya? Terlaksana 80% saja sudah bagus. Sisanya untuk besok, ditunda : ).

Ternyata yang ditunda itu justru menjadi ganjalan di hati, serasa tidak plong. Pekerjaan yang tertunda akan menjadi beban berat bila tidak terpenuhi, apalagi yang berhubungan dengan janji. Serasa punya hutang.

Yah, menunda ternyata dampaknya kurang baik. Waktu akan terbuang maupun peluang yang hilang. Menunda akan menjadi beban psikologis tersendiri. Mungkin yang perlu diwaspadai adalah jangan dijadikan kebiasaan atau minimal ditekan semampu kita. Takutnya akan menjadi orang yang tidak konsisten atau malah tidak amanah bila sudah berhubungan dengan orang lain.

Semoga kita tetap dicatat oleh orang lain sebagai orang yang amanah (dipercaya), marilah kita berusaha sesuai kemampuan kita, agar hidup lebih teratur dan terarah.

Berusaha hidup teratur dan terarah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ono Karsono

2 komentar:

  1. Anonymous11:13 AM

    Klo saya, selain pake to-do-list juga pake journal, pak Ono. Ya ibarat diary gitu deh. Tapi ndak panjang lebar gitu; yg ringkas2 aja. Itu semua saya terapkan untuk dua bisnis saya dan juga urusan pribadi.
    Yg repot tu memaintain semuanya. Krn supaya bisa bermanfaat, pendisiplinan untuk konsisten itu kan yang berat. Untuk ini, maka saya tidak berusaha memenuhi to-do-list saya dg buanyak aktivitas, krn kadang bisa mendatangkan kepuasan semu bila telah berhasil mencawang semua task. Padahal bobot tiap task bisa jadi ndak sama. Artinya, bahkan sejak awal kita harus bijak2 menaruh task dalam daftar to-do-list kita. Menurut saya sih :-)

    ReplyDelete
  2. Ok, trims sarannya Mas Guntar...

    ReplyDelete