Ono Karsono

onokarsono.blogspot.com

Kenapa tidak mengangkat seorang Karyawan?

Dulu, waktu awal usaha tidak pernah terbersit sama sekali untuk mempunyai karyawan. Usaha saya waktu itu adalah typing dan rental computer. Skala kecil-kecilan bahkan sangat kecil. Ini adalah bisnis saya yang ke-3 yang (mungkin) sesuai dengan bidang saya.

Waktu itu saya merasa semuanya bisa saya atasi sendiri. “Kenapa harus mengangkat karyawan? Menambah beban saja.” Pikir saya. Waktu pun terus berjalan, usaha saya mulai tumbuh. Pekerjaan mulai menumpuk. Dan begitu repotnya bila semua harus ditangani sendiri. Saya sering merasa kewalahan, pekerjaan sudah overload. Benar-benar melelahkan. Menguras tenaga, juga menguras pikiran. Saya takut penyakit tipus saya kambuh lagi. Bagaimana pun kesehatan itu sangatlah penting. Daripada nanti sakit lagi, malah berabe jadinya.

Akhirnya, saya beranikan juga untuk mengangkat seorang karyawan. Saya pekerjakan dia di bagian typing (pengetikan). Waktu itu, pekerjaan paling banyak adalah pengetikan. Sewa komputer sehari bisa dihitung dengan jari. Masa-masa itu adalah masa pahit tetapi begitu menyenangkan untuk diingat dan begitu membekas di hati. Kenangan pahit yang sering membuat saya tersenyum sendiri. Pernah, 1 hari hanya dapat pemasukan Rp 5.000,- Satu bulan dapat pemasukan kotor Rp 250.000,- Gile bener. Tapi alhamdulillah saya bisa bertahan.

Setelah mempunyai seorang karyawan, kondisi mulai berubah. Saya mulai bisa menata urusan administratif. Omzet pun meningkat 2x lipat dari biasanya. Ternyata bayangan saya jauh dari kenyataan. Allah mencukupi saya untuk bisa membayar seorang karyawan. Karyawan itu membawa rejekinya sendiri.

Kini, bila saya membutuhkan seorang karyawan, saya tidak perlu mikir lagi. Berapa pun penambahan karyawan saya lakukan (sepanjang memang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang kelancaran usaha), insya Allah omzet selalu mengikuti. Artinya, kita tetap saja bisa membayar mereka. Saya yakin bila niat kita ikhlas membantu orang, rejeki dipastikan akan bertambah.

Setelah 5 tahun berjalan, usaha saya sudah beralih ke penjualan dan perawatan komputer. Alhamdulillah, omzet sudah lumayan naik. Jadi, saya berkesimpulan, orang bisnis itu harus telaten, tekun dan sabar. Walaupun usaha itu kita pikir tidak menjanjikan, hanya dapat puluhan ribu per hari, jangan pernah menyerah. Bertahanlah. Apapun kondisinya, ramai, sepi, sedang, jalani saja dengan sabar. Waktu pun akan berganti, hari demi hari, tahun demi tahun. Insya Allah akan ketemu jalannya juga. Akan ketemu dengan ruh bisnis kita dan akhirnya menguasainya. Mahir dan expert di bidangnya.

Dan jangan takut, bila usaha sudah repot, segeralah cari karyawan. Bantu mereka. Dan mereka pun akan membantu Anda. Jadikanlah mereka partner, bukan budak, bukan perahan. Jadikanlah mereka sebagai mitra setara. Bila anda adalah partner yang baik bagi mereka, seperti orang bijak bilang, mereka akan bantu Anda mati matian. Inilah indahnya bila kita bisa bekerjasama dengan mereka sebagai mitra.

Ada suatu momen yang membahagiakan saya. Yaitu ketika mereka keluar dari lingkup usaha saya, lalu berdikari. Berdikari dengan usaha mereka sendiri. Sungguh begitu bangga dan terharu. Ada kepuasan tersendiri, yakni kepuasan batin. Saya juga tidak ingin mereka berlama-lama bersama saya, mereka harus bisa mempertangunggjawabkan diri mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dan saya anggap mereka adalah lulusan terbaik saya. Semoga akan banyak lagi lulusan terbaik yang bisa saya hasilkan. Amin.

Image Source : www.cmbinfo.com/html/employeevalue.htm

Kenapa tidak mengangkat seorang Karyawan? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ono Karsono

11 komentar:

  1. Anonymous10:48 AM

    wah, seru banget pengalamannya. Sekarang bisnis apa saja, kang?

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:48 AM

    @Wawanwae
    Terima kasih mas. Masih fokus di komputer sih. Cuma lagi ada keinginan buat kaos dengan tema TI. Lagi dirumuskan dulu nih (hi hi hi). Idenya sudah lama, tapi belum tahu nih, koq susah banget mengeksekusinya :D.

    Sukses selalu buat mas Wawan.

    ReplyDelete
  3. Anonymous3:51 PM

    Kunjungan pertama pak! sangat mengesankan.. dunia kita sama. satu niatan kuat untuk berwira usaha membuat tindakan nekat saya waktu itu klewat nekat: meninggalkan sekolahan yang memberi jatah bulanan... tapi sekarang blom segede njenengan. do'akan nantinya bisa segede njenengan, saya siap diangakat (dianggap) jadi murid :)

    ReplyDelete
  4. Anonymous6:43 AM

    Mirip,pak dengan pengalaman saya pak.Saya memakai teori; penghasilan saya akan semakin bertambah bila karyawan saya bertambah...Dan memang terbukti

    ReplyDelete
  5. @Abiaz & Mas Muklis
    Ternyata kisah ini banyak kesamaannya ya :D . Trims atas kunjungannya.

    ReplyDelete
  6. Anonymous10:02 PM

    Pengalamannya sangat inspiratif :)

    ReplyDelete
  7. @Ollie
    Terima kasih banyak :D . Sukses selalu Mbak.

    ReplyDelete
  8. selamat terus berkarya mas !
    sabtu lalu saya juga baru ngisi acara TDA semarang :-D

    ReplyDelete
  9. @Mas Andri
    Terima kasih mas. Waduh sebetulnya saya waktu itu pengin banget hadir. Pertama karena ada Mas Andri (detik.com) yang ngisi tentang online behavior ya? Kedua ada Pak Yusef sang trainer TDA, ketiga pengin kenal lebih dekat lagi TDA ers Semarang. Sueer, kalau saja tidak berhalangan, saya pasti datang. :( .

    ReplyDelete
  10. wah son..aku malah nembe sempet maCA pengalamanmu neng kene....ternyata dasyat juga yah...ikut salut deh...dan aku nyoba ikut semangatmu ya?

    ReplyDelete
  11. @Ferry

    Thx Fer :) . Wah jadi malu sendiri.

    ReplyDelete