Ono Karsono

onokarsono.blogspot.com

Antara Kapitalis, HAKI dan Petani Lemah

Ini adalah postingan yang saya nukilkan dari sebuah milis. Sebagai bahan perenungan kita semua.

PETANI PENGHASIL BIBIT JAGUNG MURAH MASUK BUI

Dear all,

Barusan saya menonton acara metro realitas di Metro TV, topiknya mengenai beberapa petani jagung yang masuk bui gara-gara mencoba membuat bibit jagungnya sendiri.

Yang dapat saya simpulkan dalam cerita saya tentang acara tersebut adalah seperti ini :

Ada sekelompok petani jagung di wilayah Jatim yang mencoba membuat bibit jagung hibrida sendiri. Bibit jagung tersebut diperoleh dengan menyilangkan beberapa varietas jagung hingga akhirnya diperoleh sebuah bibit jagung yang tidak kalah dengan bibit hasil dari perusahaan-perusahaan swasta penghasil bibit.

Dan yang tak kalah hebat, bibit jagung tersebut di jual kepada para petani lain dengan harga Rp. 15.000,-/kg. Jauh lebih murah daripada bibit yang dijual dipasaran hasil dari perusahaan bibit yang dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-/kg. Hasil panennyapun sama bagusnya dengan bibit pabrikan tersebut.

Tapi kenapa kok malah para petani ini dihukum hingga akhirnya mendekam di penjara? 5 bulan lagi?

Keberhasilan para petani ini ternyata mendapat cekalan dari perusahaan bibit jagung terbesar se-asia tenggara yaitu B****. B**** menggugat para petani dan dinyatakan telah melakukan pembajakan atas varietas mereka. Dan dengan latar belakang pendidikan yang sangat minim sekelompok petani ini diharuskan untuk berhadapan dengan dunia hukum tentang hak cipta yang sangat-sangat-sangat mereka tidak pahami.

Apa yang sedang terjadi di Bumi Pertiwi ini?

Setelah saya menyaksikan tayangan tersebut saya jadi miris akan masa depan negeri ini. Petani sebagai sumber penghasil pangan, kehidupannya sungguh tragis dan sangat mengenaskan. Sama sekali tidak ada keberpihakan pemerintah akan nasib para petani kita. Dan seandainya ini terus terjadi dan para petani telah kehilangan asa yang menjadikan mereka tidak lagi sudi menjadi petani, mau makan apa anak cucu kita nanti? Sungguh saya menitikkan air mata saat ini.

Bagi rekan-rekan yang mungkin juga menyaksikan acara tersebut mohon kiranya untuk melengkapi apa yang saya tuliskan ini dan mungkin akan menjadi berarti apa yang tertulis disini apabila rekan-rekan mau menyebarkannya ke milis-milis lain.

Semoga Para Petani Tetap Semangat dan Tetap Sudi Memenuhi Kebutuhan
Pangan Akan Anak-Anak Negeri Ini.


Salam,
Panji

Apa yang bisa kita petik dari cerita diatas? Neo Kolonialisme? Atau memang kebodohan kita dan petani kita? Bagi petani, semua ini terlalu rumit untuk mereka pahami.

Image is taken from : www.lib.nus.edu.sg/llb/internet/asean.html

Antara Kapitalis, HAKI dan Petani Lemah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ono Karsono

4 komentar:

  1. Miris sekali.
    Mohon konfirmasinya tentang berita itu sebab saya cari di http://www.metrotvnews.com/programs.asp?id=33
    tidak ada.

    Terima kasih

    ReplyDelete
  2. @Budhi
    Maaf Pak, untuk detail beritanya belum kita dapatkan. Saya hanya memforward dari sebuah posting di milis.

    Trm kasih.

    ReplyDelete
  3. http://www.metrotvnews.com/beritanewsmag.asp?id=1671&idpr=162

    Dari Al-Quran (QS 2: 204-205)

    “ Ada setengah manusia yang mana kata-katanya atau ucapannya mengagumkan engkau atau menjadikan engkau takjub. mereka bersaksi dengan Tuhan sedangkan dalam hatinya dia adalah sejahat-jahat musuh, apabila dia berpaling daripada orang dia membuat kerusakan di atas muka bumi dan dia MEMBINASAKAN TANAM-TANAMAN dan keturunan-keturunan, sesungguhnya Allah tidak suka orang yang membuat kejahatan.”


    Kerusakan seperti yang kita saksikan di sini adalah kerusakan yang terancang. Kerusakan yang direncanakan. Sistem dibuat sedemikian rupa sehingga rusak pertanian dan keturunan. hati nurani kita pun tidak bisa menerima bahwa seseorang dapat dihukum hanya karena menyilang2kan bibit yang TUHAN sudah sediakan. Sedangkan kapitalis ini, kalau toh seluruh bumi ini dia kuasai, dia tetap tidak punya kemampuan untuk menciptakan sebutir bibit jagung dari tidak ada menjadi ada dan mampu Tumbuh seperti yang sudah dibuat oleh Tuhan.

    Artinya, Kapitalis ini dengan segala perangkat hukum (Hak Cipta, Copy Right dll) yang dia gunakan sudah menempatkan dirinya menjadi Tuhan. Artinya sistem ini adalah sistem fir'aun. Yang demi hancurnya sistem ini, mestilah datang seseorang yang memiliki kualitas Musa A.S

    ReplyDelete
  4. Anonymous11:29 AM

    i kaum yang terpinggirkan tapi jasanya besar utk kehidupan

    ReplyDelete